Pages

Kematian yang dilupakan...

<














Dengan nama Allah yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihan
i

Ya Allah, terasa sangat hina dan lemah tatkala diri mula membina tinta ini. Moge-moge dipermudahkan urusan. Amiin..Peringatan untuk diri sendiri serta sahabat-sahabat
Bila difikir-fikirkan, kehidupan kita berlangsung tanpa disedari dari detik ke detik. Waktu berlalu begitu sahaja. Kadang, perihal semalam seakan terasa terlalu sudah lama berlalu. Kita yakni diri ini juga acap kali tidak menyedari bahawa hari-hari yang kita lewati semakin mendekatkan diri kita kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain.


Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang.


Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang perilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)


Namun, kebanyakan kita menghindari untuk berpikir tentang kematian. [Peringatan untuk diri juga]Dalam kehidupan modern ini, kita biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; kita berpikir tentang: kuliah, assignment, khususnya mahasiswa, bagi yang sudah bekerja pula, memikirkan perihal perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan.














Kehidupan tidak lebih sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Itu yang kebanyakan kita berfikir dan melakukannya. Manakala pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya.


Sesetengah menganggap bahawa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, lantas tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahawa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya.


Tiap hari, kita menyaksikan kematian orang lain di sekitar tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian kita.[Nauzubillah Ya Allah] dan tidak mengira bahawa kematian itu sedang menunggu!






Ketika kematian dialami, semua “kenyataan” dalam hidup kita akan tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang kita dapat lakukan saat ini: kita dapat mengedipkan mata, menggerakkan badan, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh. Pernahkah kita terfikir..?






Mungkin ada antara kita yang pernah “mati” sebelum ini. Maksud, mungkin pernah hampir mati kerana kemalangan, penyakit dan sebagainya. Kita mungkin tidak akan pernah memikirkannya setelah ia nya berlalu kerana menganggap ia nya adalah hanyalah nasib malang.


Namun, pernahkah kita memikirkan apa yang kita fikir saat itu? Maksud saya, saat- saat genting antara hidup dan sebaliknya, mungkin ketika kemalangan dan sebagainya, apakah yang kita fikir?


Kelak, segalanya hilang sekelip mata. Begitu mudah. Begitu juga jika difikirkan bagaimana kita membesar dengan kadar yang sangat sekejap, bagaimana semalam orang yang tersayang hidup berbicara mesra dengan kita, namun hari ini ia pergi untuk selamanya. Ya Allah ya Allah..sungguh, hambaMu ini terasa tidak layak berbicara.
Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)



Maka, marilah kita bermuhasabah diri. Ya Allah, janganlah Engkau sesatkan kami setelah Engkau memberi hidayah kepada kami.. Sama-sama lah kita mengingatkan antara kita..Sungguh, tinta ini datangnya dari hamba Allah yang hina, lemah, pelaku dosa yang mengharap kan rahmat-Nya.


” Ya Allah, jauhkanlah hamba-Mu ini daripada menjadi hamba- Mu yang hanya tahu menyampaikan namun tidak mengamalkannya.Amiin Ya Allah...”

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...